Kamis, 22 November 2012
Antrean Haji Jember Penuh Sampai 2024
TEMPO.CO, Jember - Bersabarlah bagi Anda yang ingin menunaikan rukun iman kelima. Kuota haji mulai tahun ini hingga tahun 2024 sudah terisi penuh, seperti terjadi di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Artinya, jika Anda mendaftar haji sekarang, paling cepat tahun 2025 baru bisa berangkat ke Tanah Suci.Menurut Kepala Seksi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Jember, Misbahul Munir, kuota haji pada tahun 2019 sudah habis sejak bulan lalu. "Mulai pekan ini, yang mendaftar masuk daftar tunggu musim haji tahun 2025," katanya, Rabu, 21 November 2012.
Kondisi itu, kata dia, menunjukkan keinginan masyarakat Jember dan sekitarnya untuk menunaikan ibadah haji sangat tinggi. Membeludaknya pendaftar haji ini disebabkan adanya layanan sistem dana talangan yang diberikan sejumlah bank kepada para calon jemaah haji. Dana talangan dari perbankan cukup besar, per jemaah haji mencapai Rp 15 juta. Masyarakat yang hanya memiliki uang Rp 10 juta bisa langsung mendaftar ke Kementerian Agama.
Dengan kondisi saat ini, katanya, berarti masyarakat Jember yang hendak menunaikan haji harus menunggu 12 tahun lagi untuk bisa ke Tanah Suci. "Sampai saat ini, rata-rata warga yang mendaftar naik haji ke kantor Depag Jember sekitar 50 hingga 70 orang setiap hari," kata Munir.
Catatan Kantor Kementerian Agama Jember, setiap tahun, kuota jemaah haji di Kota Tembakau itu terus naik. Kuota haji tahun 2009 sebanyak 1.923 orang, tahun 2010 sebanyak 1.962 orang, kuota haji tahun 2011 meningkat menjadi 2.287 orang, dan tahun 2012 mencapai 2.321 orang.
Warga Jember, Ahmad Mustafid, 52 tahun, mengaku tetap mendaftar haji meskipun harus menunggu selama 12 tahun. Petani dari Desa Sumberkejayan, Kecamatan Mayang, ini juga mendaftar bersama istrinya, Isnaeni, 50 tahun, dengan menyetor uang sebanyak Rp 30 juta. "Sisanya dengan dana talangan dari bank," kata dia.
Ditemui saat mengurus administrasi di kantor Kementerian Agama Jember, kakek-nenek tiga cucu ini juga mengaku sudah bertekad bulat naik haji setelah menjual lima ekor sapi dan beberapa bidang tanahnya. "Yang penting sudah niat dan usaha. Kalau memang nanti tidak bisa berangkat, hajinya kan bisa untuk anak-anak," ujar Isnaeni
MAHBUB DJUNAIDY
SUmber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar