Ulama Suriah Syekh Ghiyats Abdul Baqi As Suri mengatakan jihad di Suriah telah berlangsung selama 2,5 tahun dan mujahidin telah menyumbangkan syuhadanya sebanyak 150 ribu, yang berada di penjara rezim Nushairiyah 300 ribu sementara ada 8 juta muhajirin atau pengungsi tersebar di Yordania, Libanon dan Turki yang mereka tinggal di tenda-tenda pengungsi.Meski demikian, “Jihad di Suriah banyak membawa hikmah kapada kaum Muslimin,” katanya di Jakarta Selasa (8/10/2013). Dengan adanya jihad di Suriah banyak sekali membawa manusia yang tadinya jahiliyah dan maksiyat kepada Allah Ta’ala kembali kepada hidayah Islam.
Dia juga menjelaskan bahwa rakyat Suriah mayoritas adalah Muslim ahlussunnah wal jama’ah, namun bisa dikuasai oleh kelompok Syiah Nushairiyah yang hanya 15 persen. Mengapa bisa demikan?
“Karena Muslim jauh dari Al Quran, jauh dari sunnah Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam dan jauh dari agama Islam. Justru sebaliknya mereka dekat kepada kemaksiyatan. Sehingga sallatallahu ‘alahi dzillan, Allah timpakan atas mereka kehinaan dengan diberikan penguasa yang dzalim lagi kafir kepada Allah Ta’ala,” tutur Syekh Ghiyats.
Sementara pemerintah Assad, ungkap Syekh Ghiyats, dari mulai Hafedz hingga Bashar telah mempersiapkan diri secara kekuatan pasukan dan persenjataan selama 40 tahun untuk menghancurkan umat Islam ahlussunnah wal jama’ah. Ditambah lagi sekarang ini mendapatkan dukungan persenjataan, pasukan serta dana dari Rusia, China, Hizbullah (baca: Hizbusyaithon), Syiah Iraq, Syiah Housaniyain di Yaman, Syiah India, Syiah Pakistan bahkan Syiah Indonesia.
Untuk itu dia juga mewasiatkan kepada kaum Muslimin untuk sabar, teguh dan istiqomah dalam berjuang insya Alah mendatangkan kemenangan.
Para mujahidin di Suriah telah bahu membahu untuk tegaknya kalimatullah. Mereka telah mempersembahkan ratusan ribu mujahid, dan akan teus disumbangkan para mujahid berikutnya sampai tegaknya Islam.
“Tidak ada jalan lain untuk memerdekakan Suriah kecuali dengan jalan jihad,” tegas Syekh Ghiyats.Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar