Sabtu, 09 Juli 2011

Film "No God" Picu Ketegangan di Tunisia


Enam bulan setelah dilanda ketegangan politik oleh gerakan reformasi rakyat, situasi di Tunisia kembali memanas karena pertentangan antara kaum Islamis dan liberal di negeri itu.
Ketegangan bernuansa agama dipicu oleh film "No God, No Master" karya sutradara Prancis keturunan Tunisia Nadia El-Fani, yang isinya mengkritik Islam dalam kaitan dengan masalah politik. Pekan lalu, sekelompok orang menyerbu sebuah bioskop yang memasang iklan pemutaran film tersebut.

Polisi menangkap 26 orang dalam insiden itu, yang direspon dengan aksi protes komunitas muslim Salafi di Tunisia. Dua hari setelah penangkapan, mereka berunjuk rasa di depan kantor kementerian kehakiman, menuntut pembebasan mereka yang ditangkap. Hari Jumat pekan kemarin, Tunisia mengerahkan aparat keamanannya ke pusat kota untuk mengantisipasi aksi protes susulan komunitas Salafi usai salat Jumat.

Media dan kaum intelektual sekuler di Tunisia mengkritik aksi protes komunitas Salafi terhdap film "No God, No Master". Mereka menilai aksi protes itu sebagai ancaman terhadap kebebasan berekspresi yang selama 23 tahun pemerintahan Presiden Ben Ali sangat longgar.

Namun ketika gerakan rakyat Tunisia berhasil menumbangkan kekuasaan Ben Ali bulan Januari lalu, terjadi tarik menarik antara kaum islamis di negeri itu dengan kaum sekuler. Kelompok islamis, terutama kelompok Salafi ingin mengakhiri dominasi kaum sekuler yang diberi peluang luas di masa pemerintahan Ben Ali.

Terkait serbuan ke bioskop pekan kemarin, Polisi Tunisia menuding Ketua Partai Tahrir--partai kelompok Salafi--Abdulmajid Habibi sebagai pengegraknya. Namun Abdulmajid membantah dan mengatakan bahwa komunitas seni yang telah memprovokasi komunitas Salafi.

"Negeri ini tidak butuh film semacam itu, terutama pada saat Tunisia sedang dalam situasi transisi seperti sekarang ini. Film itu merupakan upaya yang sengaja dilakukan untuk memprovokasi masyarakata," kata Abdulmajid yang menilai film "No God, No Master" sebagai film yang isinya tidak mengakui adanya Tuhan.

"Betul, rakyat Tunisia tidak menjalani kehidupan cara islami, tapi mereka juga bukan sekuler. Hampir semua orang Tunisia adalah Muslim. Mereka memiliki mentalitas yang islami. Para sekularis adalah korban sistem kolonialisasi di Tunisia," tukas Abdulmajid. (kw/rts)
sumber:hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...