Kamis, 11 Agustus 2011

Aceh Krisis Perilaku Islami


Melihat perkembangan masa dan pengaruh dunia luar di Aceh, pengurus Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) menyimpulkan, dalam sepuluh tahun terakhir Aceh sedang dilanda krisis perilaku yang Islami. Padahal, tuntunan agama menyeru agar umat Islam memeluk agamanya secara kaffah.
Ketua rombongan tim Safari Ramadhan MUNA, Tgk Anwar, mengatakan, maraknya pelaku dan pelanggar Syariat Islam (SI) di Aceh tidak terlepas dari pengaruh budaya Barat, baik secara langsung maupun melalui media audio visual, seperti televisi.

Dia juga menyoroti ajang dan pesta budaya sebelas negara yang dipusatkan di Banda Aceh belum lama ini, di mana pentas budaya yang ditonjolkan mayoritas tidak memiliki ciri-ciri budaya Islam, terutama dalam berpakaian.

”Sehingga muda-mudi yang hadir di sana sangat cepat meniru perilaku-perilaku yang bertentangan dengan agama Islam,” ujarnya, Rabu (10/8) malam.

Ketua MUNA Aceh Timur, Ahmadi Mustafa, mengatakan, Safari Ramadhan yang digelar setiap tahunnya bermaksud untuk mengingatkan para orangtua, pemuda-pemudi untuk bisa mengikuti cara berpakaian secara Islam dan menonjolkan keislaman sebagaimana ajaran Islam.

”Kita minta orangtua menjaga anak masing-masing, termasuk cara dalam berpakaian yang mestinya menutup aurat, bukan membungkus aurat,” katanya.

Tidak hanya sebatas tanggung jawab masyarakat, sambung Ahmadi, meminta pemerintah Aceh Timur untuk mengambil langkah-langkah tertentu dalam membudayakan Islam, baik di sekolah umum, mulai SD, SMP, dan SMA maupun dalam setiap ajang dan perlombaan di tingkat kecamatan hingga provinsi.*

Keterangan foto: Operasi untuk pelanggar syariat di Aceh.
sumber:hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...